Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (malam
ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang
dalam Al Qur’an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Barangsiapa yang berdoa pada malam itu maka InsyaAllah Allah akan
mengabulkannya.
Rasulullah S.A.W telah bersabda dari Abu Hurairah yang
artinya :
“Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar penuh
keimanan dan keikhlasan akan diampun baginya dosa yang telah lalu.”
Namun yang menjadi pertanyaan adalah kapan malam Lailatul
Qadar tersebut datang ?
Lalu adakah tanda-tanda dari malam Lailatul Qadar ?
Serta apa yang sebaiknya kita lakukan jika seandainya kita
telah melihat tanda-tanda akan datangnya malam Lailatul Qadar ?
Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) saat
Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?
Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. “(Al-Qadr:
1-5)
Berikut Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar atau Ciri-Ciri
Malam Lailatul Qadar di hari-hari Akhir Bulan Ramadhan sesuai hadis
Rasulullah SAW :
1. Udara
dan suasana pagi yang tenang
Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan,
cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari
bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi.
Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
2. Cahaya
matahari lemah, cerah tapi tak bersinar kuat keesokan harinya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah
SAW bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar adalah matahari
terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim).
3. Terkadang
terbawa ke dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi
radliyallahu’anhum tentang malam lailatul qadar ini.
4. Bulan
nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah
berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan
muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim).
5. Udara
dan angin sekitar terasa tenang
Pada malam lailatul qadar ini akan terasa malam yang begitu
terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin
kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan
meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas,
tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak
ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR.
at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Malaikat
menurunkan ketenangan pada malam ini
Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya
ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti
malam-malam lainnya.
7. Datang
pada Hari Ganjil, di 10 hari terakhir Bulan Ramadhan
Sesuai Sabda Rasulullah :
“Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. “ (HR. Al-Bukhari, Muslim dan
lainnya).
Wallahua’lam.
Itulah Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar atau Ciri-Ciri
Datangnya Malam Lailatul Qadar berdasarkan sabda Rasulullah SAW.
Lalu kembali datang pertanyaan dibenak kita, Apa yang harus
kita lakukan jika kita telah mengetahui tanda-tanda datangnya malam lailatul
qadar tersebut ?
Jika kita telah mengetahui akan tanda-tanda kedatangannya
malam yang agung ini, maka seyogyanya kita hendaknya banyak-banyak berdo’a
lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW
sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah.
Beliau radhiyallahu ‘anha berkata, ”Katakan padaku wahai
Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul
qadar. Apa yang akan aku katakan di dalamnya?"
Beliau menjawab :
”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa
fa’fu anni’ (artinya ‘Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia
yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi dan
Ibnu Majah)
Semoga kita dimudahkan oleh Allah untuk mendapatkan
malam lailatul qadar malam yang keutamaannya lebih baik dari
1000 bulan. Aminnnnn.
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com